Semarang (30/7) – Perubahan iklim menimbulkan tantangan di lingkungan hidup pesisir dan tropis. Naiknya permukaan air laut, badai yang semakin intensif, erosi pantai, dan perubahan pola curah hujan meningkatkan kerentanan wilayah-wilayah ini terhadap kejadian cuaca ekstrem, banjir, dan penyebaran penyakit. Perubahan yang disebabkan oleh iklim ini memiliki konsekuensi langsung dan tidak langsung terhadap kesehatan manusia, sehingga sangat penting untuk memahami, mengantisipasi, dan memitigasi risiko terkait secara komprehensif. Perubahan sistem kesehatan dan pengembangan strategi untuk memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat sangat penting dalam menghadapi perubahan iklim. Pada tanggal 30-31 Juli 2024, Fakultas Kesehatan Masyarakat telah menyelenggarakan Web Conference the 5th International Conference of Public Health for Tropical and Coastal Region (ICOPH-TCD) yang bertajuk “Climate-Sensitive Health Risks on Coastal Living Environment”.

Acara ini menghadirkan 6 narasumber yang berasal dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Taiwan, Inggris, dan Amerika. Acara diawali dengan opening speech oleh Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Dr. Budiyono SKM, M.Kes. Dalam pidatonya, Dekan menyebutkan bahwa perubahan iklim mengacu pada perubahan signifikan dan jangka panjang pada iklim bumi, termasuk suhu, curah hujan, dan pola angin. Perubahan ini sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia dan berdampak pada risiko kesehatan di lingkungan pesisir. Dekan menambahkan dalam pidatonya bahwa “konferensi ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk memulai kolaborasi dalam bidang pendidikan, penelitian, dan inovasi di antara berbagai institusi. Setelah kami berhasil menyelenggarakan ICOPH-TCD pada tahun 2016, 2018, 2020, dan 2022 dengan lebih dari 1000 peserta, kami bangga dapat melanjutkan pengakuan internasional untuk berbagi penelitian dan praktik terbaik dari para kolega kami di seluruh dunia”.

Acara dilanjutkan dengan welcoming speech oleh Rektor Universits Diponegoro diwakili Kepala Pemeringkatan Universitas Diponegoro , Prof. Dr. Hadiyanto, ST, M,Sc. Dilanjutkan dengan paparan keynote speaker dari dr . Anas Ma’ruf dari Direktur Kesehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. dr Anas menyampaikan bahwa “Perubahan iklim dan polusi udara secara signifikan mempengaruhi lingkungan hidup pesisir dengan berbagai cara, yang mempengaruhi ekosistem alami dan aktivitas manusia. Bukti ilmiah, keahlian yang beragam, dan pengalaman global, termasuk pengetahuan, sistem, dan praktik lokal, tradisional, dan kebiasaan masyarakat, telah secara signifikan meningkatkan respons terhadap perubahan iklim dan kesehatan. Namun, investasi dalam penelitian diperlukan untuk mendukung respons kebijakan yang tepat dengan manfaat tambahan bagi kesehatan dan lingkungan”.

Paparan materi di hari pertama disampaikan oleh Professor Hsiao-Yu Yang ( National Taiwan University, Taiwan) dan Dr. Bernadette O’Hare ( Infection And Global Health , School of Medicine, University Of St. Andrews, United Kingdom). Sedangkan pada hari kedua, materi disampaikan oleh Professor Elena N. Naumova, Ph.D ( Tufts University, USA), Professor Dra. R.A. Yayi Suryo Prabandari, M, Si, ph.D ( Gadjahmada University, Indonesia), Professor Hanifa Maher Denny, BSPH., MPH, ph.D ( Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro) dan Professor Dr. Juliana Binti Jalaludin (Faculty of Medicine and Health Sciences, Universiti Putra Malaysia, Malaysia).

Muh Fauzi SKM, Ph.D selaku ketua penyelenggara 5th ICOPH TCD 2024 menyampaikan bahwa acara ini dihadiri oleh 235 partisipan dari dalam maupun luar negeri. Sebanyak 208 partisipan tersebut juga mendiseminasikan hasil penelitian dan gagasan mereka terkait kesehatan masyarakat dalam oral presentasi di sesi paralel. Pada akhir acara, diumumkan Nabihah Ali, peserta dari Malaysia, terpilih sebagai general best presenter.

Topik yang diangkat sangat menarik dan relevan dengan kondisi Indonesia saat ini, yaitu perubahan iklim yang mempengaruhi seluruh elemen kehidupan, termasuk perilaku yang berkaitan dengan kesehatan “ ujar salah satu peserta yang mengikuti kegiatan ini.

Di akhir acara, penampilan dari 2 penari diiringi dengan alunan musik jawa pop oleh Studio 8 mengakhiri acara web conference yang telah diselenggarakan selama 2 hari lamanya. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro berharap kegiatan ini dapat memberikan insight kepada partisipan terkait public health pada umumnya dan penguatan sistem kesehatan dan pengembangan strategi untuk ketahanan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim pada khususnya. Selain itu, diharapkan pula kegiatan ini dapat membuka peluang kerjasama dan kolaborasi dengan institusi lainnya baik dalam maupun luar negeri.