Bangkok, Thailand – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (FKM Undip) berhasil menjadi satu-satunya peserta dari Indonesia yang menghadiri One Health Conference yang diselenggarakan oleh International Student One Health Alliance (ISOHA). Konferensi berlangsung di Bangkok Thailand tersebut menghadirkan platform dinamis bagi siswa dan profesional dari berbagai disiplin ilmu untuk berkumpul dan mengeksplorasi prinsip-prinsip One Health, serta mendorong kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan kesehatan global.
Tema konferensi tahun ini, “One Health Internasional dalam Aksi,” menggarisbawahi integrasi antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Konferensi ini menampilkan berbagai topik penting, termasuk restorasi ekosistem, pertanian berkelanjutan, strategi menghadapi penyakit infeksi baru, dampak perubahan iklim terhadap kesehatan, serta keterlibatan pemuda dalam kesehatan global. Topik lain yang dibahas meliputi penghapusan rabies, resistensi antimikroba, pemberdayaan perempuan, serta ekonomi One Health yang menekankan investasi dalam kesejahteraan global.
Konferensi tersebut juga mengeksplorasi masalah-masalah spesifik Asia Tenggara, seperti penyakit infeksi baru, penyakit yang ditularkan oleh vektor, dan peran pengobatan tradisional. Diskusi mengenai konservasi biodiversitas, keamanan pangan, serta tantangan air, sanitasi, dan kesehatan di Asia Tenggara memberikan perspektif regional yang penting dalam implementasi One Health.
Beberapa pembicara terkemuka hadir, termasuk Dr. Muhammed Usman Zaheer dari FAO untuk Asia dan Pasifik, Ms. Charlotte Hicks sebagai Senior Technical Officer di Nature-Based Solution, serta Dr. Richard Brown dari WHO Thailand. Mereka berbagi wawasan mendalam dan pengalaman praktis mengenai berbagai aspek One Health.
Dalam presentasinya berjudul “Comprehensive Consolidation of The One Health System in DHF Control Through A Community-Based Approach,” Dr. Ir. Martini, M.Kes dari FKM Undip memaparkan keberhasilan konsolidasi sistem One Health melalui pendekatan berbasis komunitas dalam pengendalian Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) di Kota Semarang. Presentasi tersebut tidak hanya menunjukkan efektivitas pendekatan ini, tetapi juga merekomendasikan penerapan prinsip-prinsip One Health dalam pengendalian berbagai zoonosis lainnya.
Selain itu, 11 mahasiswa FKM Undip yang berasal dari berbagai peminatan, termasuk Sarjana Epidemiologi, Magister Epidemiologi, dan Magister Kesehatan Lingkungan, juga mempresentasikan hasil penelitian mereka. Kelompok pertama yang dipimpin oleh Siti Rahayu membahas “Mapping the Climate Variability Impact on Leptospirosis Transmission in Semarang City: A Spatio-Temporal Analysis.” Kelompok kedua, yang dipimpin oleh Lulu Laely Ramdany, menampilkan poster dengan judul “Determinants of Dengue Hemorrhagic Fever Prevention Behavior in Santri (Study at the Darut Taqwa Islamic Boarding School).” Kelompok ketiga, yang diketuai oleh Philomena Larasati Adilasari, mempresentasikan “Performance of Larva Monitoring Cadres During the Pandemic in Yogyakarta, Indonesia.”
Keikutsertaan FKM Undip dalam konferensi ini menegaskan komitmen fakultas dalam mendukung kesehatan global dan mempromosikan pendekatan One Health sebagai strategi efektif dalam pengendalian penyakit. Konferensi ini juga membuka peluang bagi FKM Undip untuk berbagi pengetahuan, memperluas jaringan, dan berkontribusi pada solusi kesehatan global.