Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (FKM UNDIP) kembali menorehkan prestasi dengan sukses menyelenggarakan the 8th Summer Course Program 2025 yang mengusung tema “Heritage and Wisdom for Better Public Health.” Kegiatan ini berlangsung secara daring pada 17–26 September 2025 melalui platform Zoom Meeting dan Massive Open Online Courses (MOOCS).
Dalam pidato pembukaannya, Dekan FKM UNDIP, Dr. Budiyono, SKM, M.Kes, menegaskan bahwa budaya dan kearifan lokal memegang peranan penting dalam menjawab tantangan kesehatan masyarakat global. “Indonesia memiliki kekayaan praktik tradisional, mulai dari jamu, program kesehatan berbasis komunitas, hingga strategi pencegahan penyakit. Semua ini relevan untuk dipelajari bersama dalam konteks kesehatan masyarakat dunia,” ungkapnya.
Tahun ini, program diikuti oleh 22 peserta dari enam negara: Nigeria, Pakistan, Rwanda, Mozambique, Malaysia, dan Kenya. Selama sepuluh hari, peserta mengikuti rangkaian kuliah, diskusi interaktif, hingga virtual tour untuk memahami lebih dekat konteks kesehatan masyarakat di Indonesia.
Menutup rangkaian kegiatan, Ketua Panitia, Dzul Fahmi Afriyanto, SKM., M.Kes, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya program. “Kegiatan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari kolaborasi global dalam riset dan promosi kesehatan masyarakat,” tegasnya.
Sebagai bentuk penghargaan, panitia juga mengumumkan Best Participant Award kepada dua peserta internasional yang dinilai paling aktif berkontribusi dalam diskusi, yakni Kawuwa Usman Abubakar dari Nigeria dan Otiene Dorcas Nicole dari Kenya. Penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh peserta untuk terus memperkuat jejaring akademik global.
Dengan suksesnya penyelenggaraan tahun ini, FKM UNDIP semakin menunjukkan komitmennya sebagai pusat pembelajaran internasional yang mengedepankan sinergi ilmu pengetahuan, budaya, dan kolaborasi lintas negara demi terwujudnya kesehatan masyarakat yang lebih baik.