Semarang, 19 Agustus 2024, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan bangga mengumumkan peluncuran Program Profesor Tamu yang baru, dengan fokus pada Penggunaan Pendekatan Genetika dan Genomik untuk Memahami Faktor Penentu Kesehatan Masyarakat. Inisiatif terobosan ini bertujuan untuk menyatukan para ahli terkemuka di bidang genetika, genomik, dan kesehatan masyarakat untuk mengeksplorasi interaksi yang kompleks antara faktor genetik dan hasil kesehatan masyarakat.

Dimulai pada semester ini, program ini berhasil menjadi tuan rumah bagi para profesor dan peneliti terkemuka dari Korea Selatan. Para sarjana tamu ini berkolaborasi dengan anggota fakultas, berinteraksi dengan mahasiswa, dan berkontribusi dalam memajukan penelitian universitas dalam bidang genomik kesehatan masyarakat. Tema utama program ini mencerminkan komitmen UNDIP untuk menjawab tantangan kesehatan kontemporer melalui ilmu pengetahuan mutakhir dan kolaborasi interdisipliner.

Kami sangat senang dapat memperkenalkan Program Visiting Professor ini lagi pada semester ini, yang menggarisbawahi dedikasi kami untuk mengintegrasikan pendekatan ilmiah yang canggih ke dalam praktik kesehatan masyarakat,” kata Dr Muh Fauzi, dosen di Departemen Epidemiologi dan Penyakit Tropis, Fakultas Kesehatan Masyarakat. “Dengan berfokus pada genetika dan genomik, kami bertujuan untuk memperdalam pemahaman kami tentang bagaimana faktor genetik mempengaruhi kesehatan masyarakat dan untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk pencegahan penyakit dan mempromosikan kesehatan kepada masyarakat di Indonesia.”

Visiting Program diawali dengan kuliah umum pada tanggal 19 Agustus 2024 yang mencakup berbagai topik, termasuk “Penyakit pada Manusia dan Analisis Molekuler & Genetik” oleh Prof. Jeon Bo-Young (Departemen Ilmu Laboratorium Biomedis, Universitas Yonsei), “Keanekaragaman Genetika dan Analisis Geografis” oleh Prof. Han Jin-Hee (Departemen Biologi Lingkungan dan Kedokteran Tropis, Universitas Nasional Kangwon, dan “Metagenomik dan Parasitologi” oleh Prof. Kim Ju-Yeong (Departemen Kedokteran Tropis, Universitas Yonsei). Kuliah ini menarik perhatian banyak mahasiswa sarjana dan pascasarjana.

Pada hari kedua dan ketiga (20-21 Agustus 2024), para profesor yang diundang memberikan pelatihan kolaboratif tentang “Enzyme Linked Immunosorbent Assay (Teknik ELISA) dan Analisis Keanekaragaman Genetik untuk Penyakit Menular Tropis”. Pelatihan ini terbatas hanya untuk 30 mahasiswa kesehatan masyarakat dan pelatihan ini berlangsung selama 16 jam dalam 2 hari. Para mahasiswa dilatih untuk melakukan teknik ELISA menggunakan sampel tikus, interpretasi dan analisis hasil ELISA, penyelarasan sekuens, analisis Polimorfisme Nukleotide Tunggal, analisis pohon filogenetik, dan juga distribusi genetik, seleksi alam, dan analisis keanekaragaman genetik. Program Visiting Professor ini bertujuan untuk membina kemitraan antara Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan para ahli dari Yonsei University dan Kangwon National University, untuk meningkatkan aplikasi praktis dari temuan penelitian dalam inisiatif kesehatan masyarakat. Dengan mengintegrasikan data genetik dan genomik ke dalam strategi kesehatan masyarakat, program ini bertujuan untuk meningkatkan hasil kesehatan di berbagai populasi.

 

(Kuliah Umum 19/08/2024; dalam bingkai dari kiri ke kanan: Derico (perwakilan mahasiswa), Prof Kim Ju-Yeong (Universitas Yonsei), Dr Jun Hojong (Universitas Nasional Kangwon), Prof Jeon Bo-Young (Universitas Yonsei), Prof Han Jin-Hee (Universitas Nasional Kangwon), Dr Muh Fauzi (FKM UNDIP))

(Praktikum Analisis Genetika dan Genomik 20-21/08/2024; dalam bingkai: Prof Han Jin-Hee memberikan pelatihan kepada para mahasiswa tentang cara menganalisis keanekaragaman genetik dan analisis geografis)

(Praktikum Pelatihan Teknik ELISA 20-21/08/2024; dalam bingkai: Dr Jun Hojong dan Prof Kim menjelaskan prosedur bagaimana melakukan laboratorium basah pada ELISA dan ekstraksi DNA untuk studi hilir genetika dan genomik)

(Dalam bingkai: Budiyono (Dekan FKM UNDIP), dan para anggota laboratorium genomik kesehatan masyarakat setelah selesai melakukan praktikum basah)