Semarang, Program Studi Magister Promosi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Diponegoro (Undip), menyelenggarakan seminar edukasi daring bertajuk “Peningkatan Layanan Promosi Kesehatan Berbasis Analisis Big Data” dengan menghadirkan narasumber Dr. Eng. Wisnu Ananta Kusuma, ST., MT., dari Bioinformatika FMIPA, Institut Pertanian Bogor (IPB). Acara ini dibuka oleh Dekan FKM Undip, Dr. Budiono, SKM., M.Kes., yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu cara untuk menghadapi tantangan kesehatan yang semakin kompleks adalah dengan kemampuan memahami dan menganalisis big data untuk kepentingan masyarakat luas. Pemanfaatan teknologi seperti machine learning sangat diperlukan untuk menghasilkan informasi, keputusan, atau kebijakan berbasis bukti yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ketua Program Studi Magister Promosi Kesehatan FKM Undip, Dr. Drs. Syamsulhuda B. Musthofa, M.Kes., dalam sambutannya menekankan pentingnya big data sebagai salah satu pilar utama dalam berbagai sektor, termasuk sektor kesehatan masyarakat. Melalui seminar ini, diharapkan dapat memberikan wawasan dan solusi terkait pemanfaatan analisis big data untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, khususnya dalam promosi kesehatan di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional.
Dalam presentasinya, Dr. Eng. Wisnu Ananta Kusuma menjelaskan bahwa big data memiliki lima karakteristik utama yang dikenal sebagai 5V, yaitu volume (jumlah data yang sangat besar), velocity (kecepatan perubahan data yang sangat cepat), veracity (keakuratan data yang dikumpulkan dengan cepat), variety (format data yang beragam), serta value (nilai dari data yang dapat menghasilkan pola atau wawasan yang berguna). Wawasan ini berperan penting dalam pengambilan keputusan, termasuk di bidang kesehatan masyarakat.
Menurut Dr. Wisnu, big data dapat dimanfaatkan untuk mempelajari tren dan perilaku kesehatan masyarakat, serta untuk melakukan segmentasi audiens atau profiling target, sehingga strategi promosi kesehatan dapat lebih efektif. Di akhir seminar, ia menekankan pentingnya kolaborasi di era digital ini. “Kita tidak bisa melakukan semuanya sendiri, namun kita harus fokus pada bidang keahlian masing-masing dan berkolaborasi,” ujarnya. Dengan kolaborasi yang baik, pengelolaan sumber daya, baik itu manusia, genetik, maupun sumber daya kesehatan lainnya, dapat berjalan lebih efektif dan cepat, khususnya di Indonesia yang masih menghadapi tantangan dalam hal kerjasama lintas sektor.
Seminar ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan strategi promosi kesehatan yang berbasis bukti ilmiah dan pemanfaatan teknologi terkini seperti big data dan machine learning.