Semarang (30/7)- Sistem kesehatan sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan masyarakat untuk menghadapi berbagai risiko kesehatan yang terkait dengan perubahan iklim. Kejadian bencana alam, pengelolaan penyakit yang ditularkan oleh vektor, kerentanan sosial ekonomi dan peningkatan infrastuktur penyediaan air serta sanitasi membutuhkan komitmen adaptif serta solusi untuk memperkuat sistem kesehatan yang adaptif terhadap perubahan iklim. Pengembangan strategi manajemen stress akibat panas, penguatan sistem informasi kesehatan, peningkatan kapasitas dan tata kelola kolaboratif, ketahanan pangan, dukungan kesehatan mental serta proyeksi ekosistem pesisir perlu diprioritaskan dalam memastikan kesehatan masyarakat di daerah tropis dan pesisir. Pada tanggal 30-31 Juli 2025, Fakultas Kesehatan Masyarakat telah menyelenggarakan Web Conference the 6th International Conference of Public Health for Tropical and Coastal Region (ICOPH-TCD) yang bertajuk “Public Health Resilience in Tropical and Coastal areas”.
Acara ini menghadirkan 5 narasumber yang berasal dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Australia, dan Amerika. Acara diawali dengan welcoming speech oleh Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Dr. Budiyono SKM, M.Kes. Dalam pidatonya, Dekan menyebutkan bahwa kita menghadapi kebutuhan mendesak untuk memperkuat sistem kesehatan terhadap interaksi yang kompleks antara perubahan iklim, bencana alam, penyakit yang ditularkan melalui vektor dan kerentanan sosial ekonomi. Dekan menambahkan dalam pidatonya bahwa “wilayah tropis dan pesisir kaya akan keanekaragaman hayati dan warisan budaya yang membutuhkan solusi yang bersifat inovatif, berkelanjutan dan selaras dengan budaya untuk memastikan output kesehatan yang adil. Dekan juga menyampaikan “Sejak 2016, ICOPH-TCD telah berkembang menjadi peluang kolaborasi global, menyatukan para cendekiawan, pembuat kebijakan, praktisi, dan pemimpin masyarakat untuk mengatasi tantangan kesehatan masyarakat yang mendesak di daerah tropis dan pesisir. Konferensi ini merupakan katalisator yang berdampak global, bertujuan untuk mendiseminasikan hasil penelitian interdisipliner, membina kemitraan akademis dan komunitas, serta memperkuat publikasi ilmiah yang berkualitas tinggi di jurnal dan prosiding bereputasi.
Acara dilanjutkan dengan opening ceremony oleh Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Suharnomo, S.E, M.Si. Dalam pidatonya, Rektor menyampaikan harapannya melalui konferensi ini akan menumbuhkan jaringan antara Universitas Diponegoro, khususnya Fakultas Kesehatan Masyarakat dan universitas-universitas di seluruh dunia, yang dapat mendorong inovasi untuk mengatasi tantangan kesehatan di Indonesia, terutama kesehatan masyarakat di daerah tropis dan pesisir. Konferensi ini berfungsi sebagai platform untuk menyebarluaskan hasil penelitian, berbagi argumen ilmiah, praktik-praktik terbaik serta terlibat dalam diskusi mengenai isu-isu terkini yang mencakup kebijakan dan praktik di berbagai konteks. Rektor juga menyampaikan di akhir pidatonya bahwa “Universitas Diponegoro, dengan para ahli kesehatan masyarakat dan dukungan laboratoriumnya, telah berkembang menjadi universitas riset terkemuka yang berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. UNDIP mengucapkan selamat dan doa terbaik untuk kesuksesan acara ICOPH-TCD yang berkelanjutan. Kami dengan tulus mengucapkan terima kasih atas kehadiran Anda bersama kami hari ini”.
Selanjutnya, Penampilan Studio 8 yang menampilkan tarian Gugur Gunung, merupakan tarian tradisional Jawa yang menggambarkan semangat gotong royong dan kerjasama masyarakat, dengan akar budaya yang kuat di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Dalam acara pembukan juga Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang diwakili oleh Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK), Professor Asnawi Abdullah, S.KM, MHSM., M.Sc., HPPF., DLSHTM.,PhD memberikan keynote speech. Professor Asnawi dalam pidatonya, menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan menginisiasi 6 (enam) pilar transformasi dalam sistem kesehatan yang merupakan upaya strategis untuk memperkuat sistem kesehatan di Indonesia, selaras dengan Visi Presiden dan RPJMN serta bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia secara menyeluruh dan berkelanjutan. Enam pilar transformasi sistem kesehatan diantaranya fokus pada transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan khususnya rumah sakit, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi pembiayaan kesehatan, transformasi sumber daya manusia kesehatan, transformasi teknologi kesehatan yang berfokus pada bioteknologi. Selain itu, Professor Asnawi juga menyampaikan bahwa “Indonesia mengembangkan program skrinning kesehatan gratis atau CKG (Cek Kesehatan Gratis) yang bertujuan untuk mendeteksi dini masalah kesehatan, mencegah penyakit dan faktor-faktor risiko dengan memberikan pemeriksaan kesehatan gratis bagi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Program Cek Kesehatan Gratis ini akan merubah paradigma baru dalam layanan kesehatan yang mendorong masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit, bahkan ketika mereka tidak sedang sakit. Program ini bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat yang cenderung baru memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan saat sudah sakit”.
Acara pembukaan ditutup dengan sesi foto bersama dengan semua peserta yang dipandu oleh Master of Ceremony.
Paparan materi di hari pertama disampaikan oleh Ts. Dr. Ismaniza Ismail ( University Teknologi Mara, Malaysia) dan Assist. Prof. Issara Siramaneerat, Ph.D ( Rajamangala University of Technology Thanyaburi, Thailand) yang dimoderaori oleh Professor Hanifah Maher Denny, BSPH., MPH, Ph.D. Ts. Dr. Ismaniza Ismail menyampaikan materi terkait Adapting Occupational Hygiene Practices To Enhance Resilience in Coastal Regions. Sementara, Assist. Prof. Issara Siramaneerat, Ph.D menyampaikan materi tentang Reproductive Health in The Elderly Population yang dilanjutkan sesi diskusi dan tanya jawab dengan partisipan.
Sementara pada hari kedua, materi disampaikan oleh Professor Elena N. Naumova, Ph.D (Tufts University, USA), Tsheten, BSc, MPH, Ph.D (National Centre for Epidemiology and Population Health Australian National University, Australia) yang dimoderatori oleh Professor. dr. Martha Irene Kartasurya, MSc, Ph.D. Materi yang disampaikan oleh Professor Elena N. Naumova, Ph.D tentang Artificial Intelligence for Nutrition and Food Security in Tropical and Coastal Areas. Selanjutnya, Tsheten, BSc, MPH, Ph.D menyampaikan materi tentang Real World Application of Dengue Early Warning System For Disease Surveillance and Control yang kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi dengan partisipan yang hadir secara daring.
Pada hari kedua juga disampaikan materi oleh Professor. drg. Zahroh Shaluhiyah, MPH, Ph.D (Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia ) yang dimoderatori oleh Muh, Fauzi, SKM, Ph.D. Materi yang disampaikan Professor. drg. Zahroh Shaluhiyah , MPH, Ph.D yaitu Health Promotion Strategies for Building Health Resilience in Vulnerable Coastal Communities of Indonesia yang kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab dan diskusi dengan partisipan secara daring.
Acara ini dihadiri oleh 403 partisipan dari dalam maupun luar negeri seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Rwanda, Australia, Pakistan, Uzbekistan, Ghana, Nigeria, Islamabad, Poland dan Gambia. Sebanyak 234 partisipan tersebut juga mendiseminasikan hasil penelitian dan gagasan mereka terkait kesehatan masyarakat dalam oral presentasi di sesi paralel. Yudhy Dharmawan SKM, M.Kes, MSc, Ph.D selaku ketua penyelenggara 6th ICOPH TCD 2025 menyampaikan bahwa “setelah acara ini, mari jadikan panggilan untuk bertindak. Ini adalah momen solidaritas dan tujuan bersama dalam misi kita untuk melindungi kesehatan, mempromosikan kesetaraan dan membangun ketahanan dalam menghadapi perubahan iklim.”
Pada akhir acara, diumumkan Susianto terpilih sebagai general best presenter dengan judul The Effect of Supplementary Tempeh-Based Milk as a Local Food on the Improvement of Body Weight, Height, and Body Mass Index in Stunted Toddlers.
“ Thank you for the insightful presentation, Prof Elena “ ujar salah satu peserta yang mengikuti kegiatan ini (Andrew Reigns, Nigeria).
Di akhir acara, penampilan dari studio 8 menyanyikan lagu berjudul Rungkat yang sedang populer mengakhiri acara web conference yang telah diselenggarakan selama 2 hari lamanya. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro berharap kegiatan ini dapat memberikan insight dan praktik-praktik terbaik kepada partisipan yang bermanfaat dan berdampak sesuai dengan bidang keahliannya di kesehatan masyarakat dalam membangun ketahanan menghadapi perubahan iklim. Selain itu, diharapkan pula kegiatan ini dapat membuka peluang kerjasama dan kolaborasi dalam mendukung tri dharma perguruan tinggi dengan institusi lainnya baik dalam maupun luar negeri.