Semarang (Kamis 8 Desember 2022) Kota Semarang merupakan wilayah endemis Demam Berdarah Dengue. Dinas Kesehatan Kota Semarang mencatat angka kasus DBD Tembus di angka 700 kasus pada tahun 2022 ini. Jumlah tersebut lebih tinggi dari DBD Tahun lalu hingga dua kali lipat. Dinas Kesehatah menyebutkan ada 5 wilayah Kecamatan yang menjadi catatan Zona Merah Dinas Kesehatan Kota Semarang yaitu : Tembalang, Banyumanik, Ngaliyan, Semarang Barat dan Semarang Utara. Diperlukan adanya penanganan secara komprehensif untuk mencegah meluasnya wilayah serangan DBD dengan melibatkan semua pihak terkait. Dinas Kesehatan telah melakukan Sosialisasi Program Wolbachia yang merupakan bakteri yang ditanamkan di telur nyamuk agar nyamuk Aedes aegypti tidak menularkan virus DBD saat menggigit manusia. Bakteri yang hanya bisa hidup di tubuh serangga ini di turunkan ke generasi berikutnya melalui jalur betina (ibu)
Potensi pemanfaatkan Wolbachia sebagai Pengendali Dengue akan mengurangi Umur Nyamuk dewasa menjadi separonya yang berarti mengurangi masa penggigitan/ penularan dan ketidak sesuaian sperma dan telur, bila sperma berWolbachia membuai telur tidak berWolbachia, telur manjadi mandul.
Bpk Kadarusman, Ketua DPRD Kota Semarang, dalam hal ini menyetujui dan bersedia memfasilitasi pendanaan yang ditimbulkan dalam penanganan demi terbebasnya masyarakat dari penyakit Demam Derdarah
Memasuki Pancaroba / Pergantian Musim dari musim kemarau ke musim Penghujan yang diiringi dengan Kondisi Cuaca yang berubah ubah sangat rentan menyebabkan serangan berbagai penyakit di masyarakat. Berbagai ancaman penyakit ini, tentu harus diwaspadai dan dilakukan oleh masyarakat guna pencegahan secara mandiri, kelompok maupun oleh Dinas Kesehatan.
Live Radio dan TV Semarang
Narasumber : Ketua DPRD Kota Semarang Bpk Kadarusman
Kepala Dinas Dinkenkes kota semarang
Dra. Retno Hestiningsih, MKes dari UNDIP
Penulis : Dra. Retno Hestiningsih, MKes