Semarang, 23 Juli 2025 — Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (FKM UNDIP) secara resmi menerima donasi peralatan laboratorium molekuler dari Kangwon National University dan Yonsei University, Korea Selatan, sebagai output International Research Group/Joint Collaboration dari World Class University Program oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.
Upacara serah terima berlangsung di FKM UNDIP dan dihadiri oleh delegasi Korea termasuk Prof. Han Jin-Hee dan Dr. Jun Hojong dari Kangwon National University, Prof Jeon Bo-Young dan Dr Sezim Monoldorova dari Yonsei University serta empat mahasiswa dari kedua universitas tersebut. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Prof. Han Jin-Hee, Prof Jeon Bo-Young, Dr Jun Hojong dan diterima langsung oleh Dr. Budiyono, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP, di hadapan staf fakultas dan dosen.
Dengan tema “Memperkuat Kolaborasi Ilmiah Indonesia-Korea: Transfer Teknologi dari Kangwon National University dan Yonsei University kepada Fakultas Kesehatan Masyarakat, UNDIP,” acara tersebut menampilkan transfer formal berbagai instrumen laboratorium termasuk mesin PCR, reagen, dan kit diagnostik molekuler. Alat-alat ini akan digunakan untuk mendukung layanan penelitian dan diagnostik di Pusat Malaria Purworejo dan laboratorium penelitian FKM UNDIP.
“Kerja sama ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kapasitas laboratorium kami, khususnya dalam deteksi dini penyakit menular seperti malaria,” ujar Dr. Budiyono, Dekan FKM UNDIP.
“Kami sangat menghargai kontribusi dari mitra internasional kami, dan kami optimis bahwa kemitraan ini akan terus tumbuh di masa depan.”
Prof. Han Jin-Hee menyatakan komitmennya yang kuat untuk mendorong pertukaran ilmiah transnasional.
“Kami percaya bahwa kolaborasi ilmiah internasional tidak hanya memperluas pengetahuan tetapi juga meningkatkan kapasitas kesehatan masyarakat lokal dengan cara yang bermakna.”
Dari Yonsei University, Prof. Jeon Bo-Young menyoroti pentingnya mengintegrasikan teknologi dengan aksi berbasis masyarakat.
“Kami melihat potensi besar dalam kolaborasi ini – tidak hanya dalam meningkatkan diagnostik laboratorium dan penelitian ilmiah tetapi juga dalam mendekatkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Teknologi harus melayani kebutuhan nyata di lapangan, dan kemitraan ini mencerminkan visi itu.”
Setelah serah terima, delegasi melakukan sesi ilmiah dan demonstrasi teknis alat molekuler. Anggota fakultas dan mahasiswa FKM UNDIP terlibat dalam pembelajaran tentang fungsionalitas mesin PCR, manajemen rantai dingin, dan strategi penerapan teknologi molekuler dalam penelitian berbasis lapangan, khususnya untuk malaria dan penyakit tropis lainnya.
Acara ini juga menjadi wadah bagi peneliti Indonesia dan Korea untuk membahas strategi kolaborasi jangka panjang, termasuk penelitian bersama, publikasi internasional, dan potensi pengembangan program double degree dan pertukaran mahasiswa.
Dr. Muh Fauzi, Ketua Program Studi Magister Epidemiologi FKM UNDIP, menyambut baik inisiatif tersebut:
“Ini adalah momen krusial untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia, infrastruktur laboratorium, dan jejaring riset global. Sinergi dengan universitas mitra Korea akan secara signifikan meningkatkan peran FKM UNDIP sebagai pusat keunggulan dalam penelitian penyakit menular tropis.”
Kolaborasi strategis ini tidak hanya memperkuat kemitraan akademik global FKM UNDIP tetapi juga berfungsi sebagai implementasi konkret dari Tridarma Perguruan Tinggi — pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.